RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SD
1 Sidokerto
Mata Pelajaran :
PKn
Kelas/Semester :
V/1
Alokasi Waktu :
2 x 35 menit
Pelaksanaan : Januari 2013
A. STANDAR
KOMPETENSI
1. Memahami pentingnya
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
B. KOMPETENSI
DASAR
1.1 Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
C. INDIKATOR
1.1.1
Siswa dapat
mendeskripsikan pengertian NKRI dengan tepat.
1.1.2
Siswa dapat
menyebutkan wilayah NKRI dengan tepat.
1.1.3
Siswa dapat
menceritakan terjadinya Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan benar.
D. TUJUAN
PEMBELAJARAN
1. Melalui membaca buku PKn siswa dapat mendeskripsikan
Pengertian NKRI dengan benar.
2. Melalui gambar siswa dapat mengamati Peta Negara
Indonesia dan menyebutkan wilayah NKRI dengan tepat.
3. Melalui membaca siswa dapat menceritakan terjadinya
NKRI dengan baik di depan kelas.
E. MATERI
PEMBELAJARAN
Pengertian
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang
dibentuk berdasarkan semangat kebangsaan (nasionlisme) oleh bangsa Indonesia
yang bertujuan melindungi segenap bangsa dan seluruh tampah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosil. Kita
adalah bangsa Indonesia yang tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Definisi “bangsa” dan “negara” memiliki perbedaan. Bangsa adalah
suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk kepada
kedaulatan negaranya. Bangsa juga merupakan persekutuan hidup yang berdiri
sendiri dan setiap anggota persekutuan hidup tersebut merasa memiliki kesatuan
ras, bahasa, agama, dan adat istiadat.
Berdasarkan pengertian tersebut bangsa
memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a.
Sekelompok
manusia yang memiliki rasa kebersamaan.
b.
Memiliki
wilayah tertentu, tetapi tidak memiliki pemerintah sendiri.
c.
Ada
kehendak bersama untuk membentuk atau berada di bawah pemerintahan yang
dibuatnya sendiri.
d.
Keanggotaan
orangnya bersifat kebangsaan atau nasionalitas.
e.
Tidak
dapat ditentukan secara pasti waktu kelahirannya, misalnya bangsa Indonesia
tidak diketahui secara pasti kapan mulai ada bangsa Indonesia.
f.
Dapat
terjadi karena kesamaan identitas budaya, agama, dan bahasa sehingga dapat
dibedakan dengan bangsa lainnya.
g.
Bangsa
yang mempunyai identitas sama seperti ini adalah bangsa yang homogen (sama).
Negara adalah bentuk organisasi dari
masyarakat atau kelompok orang yang mempunyai
kekuasaan mengatur hubungan,
menyelenggarakan ketertiban, dan menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan
bersama.
Beberapa pengertian negara antara lain:
a.
Beberapa
kelompok manusia yang bersama-sama mendiami wilayah tertentu dengan mengakui
adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok
atau beberapa kelompok manusia.
b.
Suatu
daerah teritorial yang bersama-sama diperintah oleh sejumlah pejabat yang
berhasil menuntut warganya dalam ketaatan pada perundang-undangan melalui
penguasaan control dari kekuasaan yang sah.
Dari Sabang Sampai
Merauke
Dari sabang sampai merauke
Berjajar pulau-pulau
Berjajar pulau-pulau
Sambung menyambung menjadi satu
Itulah Indonesia
Itulah Indonesia
Indonesia tanah airku
Aku berjanji padamu
Aku berjanji padamu
Menjunjung tanah airku
Tanah airku Indonesia
Tanah airku Indonesia
Lirik R. Suharjo
Saat ini, Indonesia terdiri dari 34 provinsi. Dari 34 provinsi tersebut, 5 diantaranya memiliki status khusus sebagai daerah khusus atau daerah istimewa yaitu: Aceh, Jakarta, Papua, Papua
Barat, dan Yogyakarta. Dari ke-34 provinsi tersebut,
10 di antaranya terletak di Pulau
Sumatera, 6 di Pulau
Jawa, 5 di Pulau
Kalimantan, 6 di Pulau
Sulawesi, 3 di Kepulauan Nusa Tenggara, 2 di Kepulauan Maluku, dan 2 lainnya terletak
di Pulau
Papua.
Proses
Terjadinya Negara Kesatuan Republik Indonesia
Bagi
bangsa Indonesia terjadinya negara merupakan proses yang melalui berbagai
tahap, yaitu:
a. Perjuangan
pergerakan kemerdekaan Indonesia
Terjadinya negara merupakan suatu proses yang
tidak hanya diambil dari proklamasi, tetapi dari perjuangan bangsa Indonesia
yang menuntut kemerdekaan, sehingga membentuk ideologi (ide-ide dasar yang
dicita-citakan). Sejarah mencatat sebelum abad ke-16, kehidupan bangsa
Indonesia rukun dan damai. Tetapi setelah para penjajah dari negara Barat
datang, keutuhan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara mulai retak. Para
penjajah, khususnya Belanda, menerapkan politik adu domba, memecah belah,
saling menghasut, memfitnah antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Pada
akhirnya hubungan antara satu dengan lainnya retak.
Dalam situasi yang tidak akur dan terpecah
belah tersebut, penjajah masuk menyusup dengan mudah. Perang saudara tidak
terelakkan lagi. Akhirnya setiap daerah berjuang sendiri-sendiri. Pangeran
Diponegoro yang berasal dari Jawa Tengah, Tuanku Imam Bonjol dari Sumatra
Barat, adalah contoh tokoh pahlawan yang gigih berani melawan penjajah. Namun
perjuangan kedua tokoh tersebut gagal karena perjuangan mereka bersifat
kedaerahan. Bahkan Pangeran Diponegoro ditangkap dan dibuang ke luar Pulau
Jawa. Beliau di pengasingan sampai akhirnya wafat. Dari Aceh muncul tokoh Cut
Nyak Dien, Teuku Umar, dan Cut Meutia. Mereka berjuang melawan penjajah, tetapi
juga belum berhasil.ahlawan dari wilayah Timur di antaranya Kapitan Pattimura
yang berasal dari Ambon dengan dibantu teman-temannya. Pangeran Antasari dari
Kalimantan Selatan pun berjuang melawan penjajah tetapi belum berhasil juga.
Bahkan Kapitan Pattimura atau Thomas Matulesi gugur di tiang gantungan. Dari
Ujung Pandang, ada Sultan Hasanuddin yang gigih dan perkasa mengusir penjajah,
walaupun kandas juga. Sultan Hasanuddin terkenal dengan julukan “Ayam Jantan
dari Timur”.
b.
Proklamasi sebagai pintu gerbang kemerdekaan
Setelah melalui perjuangan yang panjang akhirnya terbentuklah negara Indonesia. Proklamasi
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus
1945 mengantarkan bangsa Indonesia ke depan
pintu gerbang kemerdekaan. Dengan negara yang
berdaulat, lepas dari cengkeraman penjajah,
bangsa Indonesia dapat meraih cita-cita dan meningkatkan taraf hidupnya.
F. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE
PEMBELAJARAN
1.
Pendekatan
pembelajaran: SCL (Student Centered
Learning)
2.
Model pembelajaran: CTL (Contextual Teaching and Learning)
3.
Metode
pembelajaran: Ceramah, diskusi, tanya jawab.
G. Langkah-langkah
Kegiatan
Tahapan Kegiatan
|
Pengalaman Belajar
|
Alokasi Waktu
|
Pendidikan Karakter
|
Pengelolaan Kelas
|
Kegiatan Pendahuluan
|
·
Pembelajaran
dimulai dengan do’a bersama.
·
Guru menyiapkan kondisi peserta didik baik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran dengan tanya jawab.
·
Guru bertanya kepada siswa tentang liburan semesteran.
Contoh:
Bagaimanakah liburan kemarin
anak-anak?
·
Guru menyampaikan
cakupan materi yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran
yang akan dilakukan.
|
10 menit
|
Religius
Disiplin
Komunikatif
Rasa ingin tahu
|
Klasikal
Klasikal
Individu
Klasikal
|
Kegiatan Inti
|
Eksplorasi
·
Siswa mendefinisikan
pengertian NKRI.
·
Siswa
besama guru menyanyikan lagu Dari Sabang Sampai Merauke.
·
Siswa mengamati peta yang ada di depan kelas.
·
Siswa di bimbing guru untuk membaca buku materi.
Elaborasi
·
Secara sukarela siswa
maju ke depan kelas untuk menceritakan
proses terjadinya NKRI.
·
Siswa dan guru yang tidak maju menanggapi cerita proses terjadinya NKRI yang di ceritakan
temannya di depan kelasa.
·
Siswa
mentukan nama daerah NKRI yang ada di peta.
|
20 menit
20 menit
|
Kerja keras
Cinta tanah air
Rasa ingin tahu
Gemar membaca
Mandiri
Komunikatif
Kerja keras
|
Individu
Klasikal
Individu
Klasikal
Klasikal
Klasikal
Individu
|
|
Konfirmasi
·
Siswa yang maju
diberi reward berupa tepuk tangan oleh siswa lain yang tidak maju dan guru.
·
Siswa bersama guru
membuat kesimpulan.
|
10 menit
|
Demokratis
kreatif
|
Klasikal
Klasikal
|
Kegiatan Penutup
|
·
Guru melakukan evaluasi atau penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
·
Guru memberikan umpan balik dengan
cara memberi PR.
·
Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
·
Setelah selesai
pembelajaran siswa berdoa.
|
10 menit
|
Jujur
Mandiri
Komunikatif
Religius
|
Klasikal
Klasikal
Klasikal
Klasikal
|
H. SUMBER BELAJAR
·
Buku BSE
Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI kelas V, Ikhwan Sapto Darmono dan
Sudarsih halan 12-15.
·
LKS Fokus 4-5
I.
PENILAIAN
1. Teknik
Penilaian:
a.
Tes
b.
Non tes
2. Jenis
Penilaian:
a.
Tes tertulis (kognitif)
b.
Sikap/perilaku
(afektif)
c.
Unjuk kerja
(psikomotor)
3.
Bentuk instrumen:
a. Lembar
penilaian tertulis/evaluasi
b.
Lembar penilaian unjuk
kerja
Pati,
21 Desember
2012
Mengetahui,
Dosen Pengampu Guru
Kelas V
Mulyo Teguh,M.Pd Arul Oktavian
NIP………………. NIM. 2011
-33-135